RSS

santet


SANTET
oleh: Ah.Azim Aufaq
            Santet merupakan kebudayaan Indonesia yang dikenal sebagai budaya hitam untuk melukai atau menyakiti orang lain tanpa sepengetahuannya dan yang menyalahi hukum kimia dan fisika. Banyak dari orang Jawa ataupun luar Jawa yang mengalami sakit di luar ilmu kedokteran sehingga mereka putus asa untuk bisa sembuh, tetapi tidak sedikit juga yang bisa sembuh tanpa bantuan pengobatan rumah sakit atau obat-obatan apotik, melainkan dengan cara yang relative di luar nalar manusia dan terkesan mengada-ngada. Penyakitnya pun bermacam-macam, mulai dari sakit perut yang sangat sampai muntah mengeluarkan hewan yang menjijikkan seperti linta dan ulat.
            Santet adakalanya dengan cara mengubah materi menjadi energi, dikirim melalui gelombang energi  hingga sampai pada sasaran. Dan orang yang menerima energi akan merasa tersentak kaget dan sakit secara tiba-tiba. Selanjutnya energi yang telah masuk pada sasaran menjadi materi kembali dan otomais akan menimbulkan efek yang sangat dasyat dalam organ tubuh sasaran. Proses santet yang seperti ini disebut dengan santet dematrealisasi.
            Menurut sebagian pendapat yang diambil dari berbagai literatur  buku-buku dan naskah kuno, santet yang berlaku di Jawa dibagi menjadi tiga jenis menurut dasar sumber energi yang digunakan. Yang pertama adalah jenis santet dematrealisasi yang dibilang langka dalam praktek santet yang ada dan tentu menggunakan pembantu dari makhluk halus (jin) yang bisa didapat dari keturunan atau pemujaan.
            Kemudian santet energi pribadi yang lebih identik dengan kemampuan visualisasi dengan konsentrasi penuh, hingga hayalan visualisasi tersebut seolah-olah nyata terjadi. Visualisasi biasanya berupa bayangan bahwa orang yang dituju sedang merasakan sakit sesuai apa yang diharapkan sang pelaku. Santet jenis ini pun menggunakan media untuk membantu proses visualisasi berupa boneka yang diibaratkan sebagai orang yang akan disakiti.
            Kekuatan jiwa seseorang bisa menjadi santet apabila disalahgunakan, dengan cara memaksimalkan kekuatan kehendak (kosentrasi). Ada salah satu cerita datang dari buku-buku kuno yang menceritakan bahwa ada seorang petani dan pandai besi bertengkar sehingga pada malam harinya sang pandai besi masuk pada ruangan kemudian memukul-mukul besi dengan memusatkan konsentrasi disertai dengan niatan untuk menyakiti si petani.
            Dan pembagian yang terakhir adalah santet non pribadi yang lebih memanfaatkan kekuatan makhluk halus dari energi khadam atau energi yang bukan dari dirinya sendiri. Jenis santet ini menggunakan media jasa jin yang didayagunakan sebgai alat menyampaikan kehendak.misalnya dengan memuja tempat keramat yang dihuni makhluk-makhluk halus.
            Menurut pengamatan, santet yang (mungkin) masih digunakan orang-orang pada zaman sekarang ini adalah santet yang bersumber dari “energi negatif” yang terdapat pada tempat-tempat angker. Misalnya, kuburan tokoh sakti berilmu hitam, atau tempat yang disitu dikultuskan orang-orang yang senang berbuat musyrik. Tempat-tempat yang mengandung energi negatif itu dapat dimanfaatkan, semisal, mengambil bagian dari tanah yang ada disitu lalu ditebarkan di tanah/rumah orang yang hendak disakiti, atau melakukan transaksi (ikrar musyrik) dengan makhluk halus, dengan maksud minta bantuan mereka.
            Tidak bisa dipungkiri bahwa Ini adalah secuil kebudayaan yang dimiliki Indonesia meskipun banyak orang yang tidak menghiraukan atau bahkan tidak percaya terhadap budaya hitam negeri kita ini.

0 komentar: